Penyihir Dosa Mematikan v1c5
Arc 1 Pendaftaran ke Akademi Sihir Kerajaan
Julis memutuskan untuk mendaftar di Akademi Sihir.
Pada dasarnya, sihir adalah kemampuan untuk mengganggu fenomena apa pun dengan menggunakan mana di dalam tubuh.
Kebanyakan orang memiliki mana di tubuh mereka, dan siapa pun dapat menangani sihir. Sisanya terserah mereka, keterampilan manipulasi sihir, afinitas untuk atribut, dan jumlah mana yang dimiliki. Jika bisa mengembangkan ini, kau bisa menjadi ahli sihir yang hebat.
Jika kau pandai memanipulasi mana, kau dapat menangani sihir halus, dan semakin baik kau memanipulasinya, kau dapat menangani lebih banyak sihir.
Semakin kuat afinitas atribut, semakin kuat sihir atribut itu, dan semakin mudah untuk mendapatkan lebih banyak sihir dari atribut tersebut.
Semakin banyak mana yang kau miliki, semakin lama kau bisa menggunakan sihir, dan semakin kuat sihir yang bisa kau tangani.
Ini hanyalah beberapa dari kemampuan laten yang dimiliki sebagian besar orang sejak lahir. Selebihnya terserah usaha sendiri.
Namun, Julis tidak dilahirkan dengan mana.
Setiap orang harusnya terlahir dengan mana bahkan jika hanya sedikit. Namun, Julis lahir tanpa mana sama sekali.
Di dunia, ini disebut “penyakit defisiensi mana”.
Julis adalah satu dari ratusan ribu orang yang menderita kondisi ini.
Di dunia di mana sihir adalah norma,————Julis telah berulang kali dicemooh di belakang punggungnya oleh bangsawan lain karena ketidakmampuannya menggunakan sihir.
‘Kegagalan’, ‘Aib kaum bangsawan’, ‘Manusia Gagal’, dan sebagainya.
Karenanya, julukan publik Julis adalah————
‘Tidak kompeten’
“Bahkan kalau aku mendaftar, aku bakal lebih dicemooh dibelakang, tahu? Daripada mendukung Cecilia, aku cuma bakal jadi masalah buat dia……. Aku ngga mau nyusahin Cecilia.”
“Julis….”
Menyaksikan Julis bergumam sedih, Cecilia mengeluarkan kata khawatir.
Bahkan jika dia bisa mendaftar, Julis tidak akan bisa mengikuti kelas di Akademi Sihir Kerajaan, yang berfokus pada sihir. Selain itu, dia hanya akan jadi bahan ejekan oleh orang-orang di sekitarnya————Bahkan sekarang, reputasi keluarga Viscount Anderberg berada di paling buruk, dan dengan “penguasa berikutnya adalah anak gagal yang tidak bisa menggunakan sihir”, itu akan turun lebih buruk lagi.
Selanjutnya, reputasi Cecilia sebagai orang suci yang bersamanya akan hancur.
(Aku pasti ngga, bakal biarin itu terjadi…….)
Itulah alasan yang paling dibenci Julis. Dia “benar-benar tidak akan membiarkan Cecilia terluka” apa pun yang terjadi.
Inilah mengapa dia ingin Cecilia meninggalkan tempat ini sesegera mungkin sebelum reputasinya hancur————Dia punya alasan seperti itu.
……Yah, itu juga alasan mengapa Julis menolak permintaan itu.
Ketika Marsha mendengar ini, dia membuka mulutnya.
“Aku dulu pergi ke Akademi Sihir Kerajaan…….Jujur, kurasa tak ada yang salah sama Julis buat daftar ke akademi, tahu?”
“…… Apa alasan logis buat itu?”
“Soalnya akademi ini, baik atau buruknya, adalah ‘meritokrasi’.”
Marsha meletakkan garpunya dan menatap Julis dengan tatapan serius.
“Memang benar kalau sihir adalah andalan pendidikan dan permintaan————tapi, itu cuma banyak diminta soalnya ‘ada persepsi kalau sihir adalah yang terkuat’, dan sebenarnya ‘apa pun baik-baik saja asalkan kuat’. Ini alasan kenapa Julis itu sudah cukup baik buat daftar. Sebaliknya, dari sudut pandang ayah, ayah tak berpikir kalo ada orang yang lebih kuat dari Julis.”
“……”
Julis terdiam melihat kepercayaan misterius dari ayahnya.
“Untukku, aku pikir mending Julis mesti daftar————Tak usah peduli sama reputasi kita. Untungnya, Duke Miller itu teman baikku. Tak bakal masalah kalau kita kehilangan reputasi.”
“Itu benar, Julis, jangan khawatir soal itu, pergi dan nikmati kehidupan sekolahmu sepenuhnya!”
Marsha dan Marianne menatapnya dengan ramah. Ekspresi di wajah mereka adalah orang tua yang peduli akan putra mereka. Dan para pelayan yang berdiri di sekitar memperhatikan mereka dengan senyum di wajah mereka.
Cecilia, yang berdiri di sampingnya, meraih tangannya.
“Aku ingin mendaftar sama Julis. Aku tertarik sama akademi, dan aku yakin kalo————Aku bakal banyak senang-senang di mana aja asal sama Julis. Jangan pikirin soal ngerepoti aku…. … Aku baik-baik aja asal ada Julis sama aku.”
“…… Cecilia.”
Terbungkus dalam kehangatan tangan Cecilia, Julis memikirkannya kembali.
Bahkan untuk Julis, dia sudah ingin pergi ke akademi sebelum dia mengambil alih wilayahnya.
Namun, karena dia tidak bisa menggunakan sihir, dia akan membuat orang-orang di sekitarnya mendapat masalah————jadi, dia tutup mulut, dan tidak pernah mengatakan apa-apa tentang itu.
“Bukannya kau mengembangkan kekuatan punyamu sendiri yang tak dipunyai sama orang lain biar tak diejek? Terus kenapa kau ketakutan begitu sekarang? ……Sebagai keluarga Anderberg, kau mesti hidup dengan bangga. Kau itu kebanggaan sama kebahagiaan kami, anakku.”
“Ayahanda…….”
Karena Julis tidak bisa menggunakan sihir, dia memperoleh kekuatan yang tidak bisa digunakan oleh orang lain.
Di sini dan saat ini, itulah yang————
“…..Oke, aku paham. Aku bakal mendaftar ke Akademi sihir Kerajaan.”
————mendorongnya untuk membuat pilihan itu.
“Bagus! Sangat bagus sekali, anakku!”
“Fufu, jika itu Julis, dia akan baik-baik saja. Aku yakin Julis bakal pulang bawa oleh-oleh ketenaran di tangannya.”
“Syukurlah! Aku lega kalo Julis ada di sampingku!”
Semua orang puas dengan pilihan Julis. Para pelayan pun sedikit menangis ketika mereka mendengarnya.
(Yah,…… ayah ada benernya, bukan?)
Kenapa aku buat “Teknik sihir” yang tak bisa ditangani orang lain?
Di dunia di mana ngga ada yang mengolok-olokku, dan sihir itu norma, “Kenapa aku ngga jadi lebih kuat aja?” Bukannya itu cukup alasan?
……Itulah yang baru dia ingat sejak lama.
(Ayo lakukin yang terbaik, di akademi sihir……)
Berkat itu, Julis memutuskan untuk masuk ke Akademi Sihir Kerajaan.
Tentu, Cecilia, sang dara suci, ikut bersamanya.
“Ah, bener. Ujian masuknya lusa, semoga berhasil, anakku.”
“…… Woy, apa yang baru aja kau ucap, Bapak keparat?”
Adalah perjalanan dua bulan dari tanah terpencil Anderberg ini ke ibu kota kerajaan tempat Akademi Sihir Kerajaan berada.
Namun, terlalu tidak masuk akal untuk memintanya ikut ujian────lusa.
Dan Julis, tanpa menahan amarahnya yang meluap, bertanya pada Marsha.
“…..Woy, kapan kau terima suratnya?”
“…… Kalo tak salah tiga bulan lalu, Aduhai putraku.”
Setelah itu, Julis menggunakan semua sihir yang dia bisa untuk menenggelamkan ayahnya ke tanah.
[Akhir Bab]