Penyihir Dosa Mematikan v1c25

Adjust font size:

Sang Penyihir Dosa Mematikan dari Akademi Sihir
Mahou Gakuen no Taizai Majutsushi

Arc 1 Pendaftaran ke Akademi Sihir Kerajaan

Emilia Lapis Lazuli


Yang muncul diharapan Julis dkk adalah sang putri ketiga, Emilia Lapis Lazuli.
Itu adalah wajah yang dikenal semua orang di negara ini. Itu sebabnya Julis dan yang lain secara refleks berlutut di tempat.

 

Kafetaria menjadi hening seketika.
Perhatian yang baru saja mereka terima menjadi lebih intens.

 

“Tolong angkat kepala kalian…… daku hanya murid di sini.”
“……Dipahami.”

 

Begitu Anastasia berbicara mewakili mereka, Julis dan yang lain mengangkat kepala mereka.
Tidak jelas apakah itu karena kesetiaan pada negara ini yang membuat mereka langsung berlutut.

 

“Jadi… apa yang kalian ributkan? Ini adalah kafetaria yang digunakan oleh semua orang────Apakah ada alasan bagus untuk itu?”
“Tidak ada…….”

 

Anastasia tersandung pada kata-katanya.
Dia tidak berpikir dia harus jujur ​​mengatakan pada sang putri, bahwa Byrne memaksanya untuk tidak makan siang dengan orang-orang di sini.

 

Sebagai seorang putri, dia tidak bisa diganggu karena alasan sepele semacam itu.
Namun, orang yang dimaksud berbeda────

 

“Tunanganku, Anastasia, dan dara suci sedang makan siang dengan subhuman udik dan nirbakat ini, jadi aku hanya mengundang mereka untuk makan bersamaku!”

 

(Oooh …… dia bilang itu……)

 

Kejengkelan Julis yang telah menumpuk sebelumnya langsung mereda ketika dia mendengar ucapan Byrne.
Dia benar-benar tolol. Tidak hanya itu, dia telah mempermalukan tokoh-tokoh besar di negara yang telah menjalin perdamaian dengan para elf────terutama seorang putri, lebih jauh lagi, dia dengan kurang ajar menyuruh Annastasia untuk tidak mempermalukan wajahnya dengan makan siang bersamanya.
Itu adalah tindakan yang sangat serius yang menurunkan martabat sebagai seorang bangsawan.

 

(Yah, dah lah, yang jelas aku sama sekali ngga bakal pernah maafin orang ini……)

 

Sebagai seorang penyihir yang menyandang nama dosa mematikan, amarahnya jauh dari kata padam.

 

Aku Suka Web Novel - tresnokoe[dot]xyz - Web Novel Translation

“(……Hey, apa Byrne-sama itu bener-bener tolol? Gimana dia bisa ngomong itu sama Emilia-sama?)”
“(Jangan bilang itu, Richard……. Aku juga cukup bego buat hilang kesabaran.)”
“(Buat ketololannya sampe sejauh itu, aku menghormatinya, bung…….)”

 

Julis dan Richard saling berbisik.
Tampaknya kebodohan tindakan Byrne telah membuat Ricard menghormatinya ke arah yang berlawanan.

 

“Haa……”

 

Emilia menghela nafas keras dan terang-terangan.
Alis Byrne berkerut melihat pemandangan itu.

 

“……Daku kecewa denganmu.”
“……Hah?”
“Kau harus menahan diri untuk tidak menggunakan kata-kata dan perbuatan yang menyinggung……seperti subhuman udik. Pernyataan itu adalah sesuatu yang dapat mengganggu kedamaian────jika kau, seorang anggota keluarga duke, mengatakannya, itu akan menjadi masalah serius.”

 

Duke adalah pemegang gelar setelah keluarga kerajaan.
Oleh karenanya, hak untuk berbicara juga tinggi di negara ini, dan signifikansinya juga menjadi besar.

 

Memang benar bahwa meskipun sudah ada perdamaian, masih ada diskriminasi terhadap elf.
Namun meski begitu, negara telah berjanji untuk saling bekerja sama untuk mencapai koeksistensi bersama────dan jika sampai retak, prestis negara akan hancur dan itu akan menjadi kerugian.

 

“Dan, daku tak mengerti apa hakmu untuk melakukannya. Mengapa Nona Anastasia dan Nona Dara Suci tidak boleh makan siang dengan orang-orang ini?”
“I, itu karena mereka bersama dengan elf dan nirbakat itu……”
“Tidak ada masalah dengan siapa Nona Anastasia makan siang…… tidak peduli orang itu nirbakat atau sebagainya, Sebagai seorang duke, kau harus merenungkan cara berpikir ‘pasangan yang tepat’ milikmu itu. Akademi ini adalah tempat di mana bangsawan dan rakyat jelata tidak diperlakukan secara berbeda────Tidak mungkin kau tidak tahu itu, bukan?”
“Ugh…!”

 

Dalam kata-kata Emilia, Byrne kehilangan kata-kata.
Jika dia, yang adalah seorang putri, berbicara sejauh ini, tidak peduli seberapa tinggi posisi Byrne, dia tidak akan bisa membantahnya.

 

“Daku akan jujur, tetapi daku telah mendengar semua percakapan────itu terlalu tak termaafkan.”

 

Rona kulit Byrne menjadi pucat. Tentunya, kedua pengikutnya sama.

 

“Daku akan memberi tahukan ini pada Duke Huguenot. Kata-kata kasar terhadap mereka yang berkeinginan untuk menjadi agung bersama di akademiーーーーketahuilah tempatmu!”

 

Intimidasi sang putri.
Adalah sesuatu yang sangat langka, dan sayangnya sesuatu yang seharusnya tidak terjadi.

At the training ground where the members of the knight order practiced hard.
As an instructor, I was teaching swords to all the Knights.

"Then, the next step is to swing the sword a thousand times. You won't improve just by swinging blindly. You need to imagine the opponent's movement."
""A, thousand times?""
"Kaizer-san. Are you sure you not making a mistake one digit?"
"Oh, right."
"Hoo~..."
"When I and Elsa were in the village, we used to swing 10,000 times a day, but, you guys won't be done until the day changes, will you?
""You misinterpret the word mistake on one digit, are you?""

The standard of my and Elsa's training was probably too high, and most of them couldn't follow even the light menu.

"Come on, you'd better hurry up or it's going to get dark."

I clapped my hands and urged them.
The knights began to swing their swords while screaming.
As the warming up, they were running ten times around the training ground with their armor on, few of them could swing their swords properly.

"Is Knight Commander Elsa doing this training from an early age..."
"I thought she was a genuine genius swordsman.....that's why she's so strong.. we didn't even reach half effort she did."
"Either Kaizer-dono or Knight Commander Elsa is outrageous..."

I saw the helpless knights and mumbled.

"Umm. Looks like our normal isn't everyone's normal.''
"I was surprised when I came to the royal capital, because the training of the Knights, which was known to be tough, was felt only in lukewarm water. The training I had done with chichiue was, to most people, out of the norm."

Elsa murmured next to me.

"I didn't mean to be particularly strict...."
"I think so, too"

The knights couldn't endure the training and exhausted. Then one by one, they fell like a broken doll.
But, one person among them――.

 

Karena itulah posisi Byrne yang menjadi sasaran menjadi buruk seketika.
Dengan tindakannya, dia telah mengubah sang putri menjadi musuh────bahkan mungkin posisi adipati Huguenot menjadi lebih buruk.

 

“……Sialan!”

 

Aku Suka Web Novel - tresnokoe[dot]xyz - Web Novel Translation

Byrne mengeluarkan satu kata umpatan terakhir, dan berjalan menjauh dari tempat itu dengan cepat dengan sikap kesal.
Pengikutnya juga mengikutinya, menjatuhkan bahu mereka dengan canggung.

 

Dia ingin mengatakan sesuatu kepada sang putri, tetapi suasana tidak mengizinkannya.

 

Emilia, tanpa melihat Byrne, menghela nafas dan mendekati Mirabelle.

 

“Para bangsawan kami telah sangat kasar pada engkau……. Mohon terimalah permintaan maafku yang tulus.”
“Ti, tidak apa-apa! Saya tidak memedulikan tentang itu!”

 

Mirabelle terkejut bahwa salah satu putri negara itu meminta maaf.
Itu sangat canggung baginya, yangmana orang yang pemalu dengan dunia yang sempit.

 

“(…… Cok, napa ngga minta maaf ke aku? Aku juga dipermaluin di sini tau.)”
“(Kamu harus tutup mulut. Lagi pula, kamu sudah terbiasa, kan?”
“(Bukan itu masalahnya…….)”

 

Yah, tidak seperti Mirabelle, yang adalah Elf, Julis adalah warga negara ini, dan sama sekali tidak mungkin Byrne akan menundukkan kepala pada Julis, yang berada di posisi lebih rendah darinya.
Namun, agak arogan untuk meminta kepada Emilia, yang bukan pelakunya, untuk permintaan maaf.

“……Dia mungkin telah menjadi kurang ajar di beberapa bagian karena statusnya sebagai Duke. Kami akan mendidiknya dengan tepat sebagai orang yang akan bertanggung jawab atas negara ini di masa depan.”
“(Apa menurutmu dia masih di level kurang ajar?)”
“(Ngga, aku pikir dia mah udah di luar level kurang ajar.)”
“(Ssst! Kalian berdua, tutup mulut saat sang putri berbicara!)”

 

Tampaknya Julis tidak akan bisa menahan diri jika dia tidak mencibir sedikit.

 

“…… Tidak, kami tidak terlalu peduli akan hal itu, jadi itu bukanlah sesuatu hal yang perlu dikhawatirkan oleh Putri Emilia.”
“(Ngga ngga, aku beneran peduli lho. Kalo Mirabelle sama Cecilia dikatai macem itu, normal buat jengkel, kan? Aku bener-bener marah sekarang, lho?)”
“(Ju, Julis-kun……, aku senang sih, tapi kita harus diam. Kita engga seharusnya boleh bicara sekarang.)”

 

Julis tentu saja tidak sopan menyela dengan berbisik di depan sang putri.
Seseorang yang tidak bisa membaca situasi, itulah dia Julis.

 

“Begitu……. daku mengerti. Kalau begitu daku tidakkan mengatakan apa-apa lagi.”

 

Emilia tampak seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi kemudian menutup mulutnya seolah dia puas.

 

“(Lu bilang buat ngga ngomong apa-apa, tapi lu ndiri udah banyak omong, hayo? Istirahat makan siang dah mau kelar, aku ngarepnya ini nggak jadi begitu serius────)”
“DIAM BUAT KEMASLAHATAN BERSAMA.”
“(Juga, tolong jangan hantem pelipiskuuuUUUUUUUU!)”

 

Seruan bisik Julis bergema di seluruh.
Mungkin tidak dapat dihindari bahwa Anastasia menjadi frustrasi oleh Julis, yang tidak mau diam, dan meraih pelipisnya.

 

Cecilia dan Mirabelle, yang menonton adegan itu, tidak berusaha membantu. Itu sepenuhnya salah Julis.
Hanya Richard yang menahan mulutnya dan menahan tawanya.

 

“Fufu, kalian tentunya sangat dekat, ya.”

 

Cecilia akhirnya sampai di depan makhluk buas itu.

Perbedaan ukurannya begitu besar sehingga ia harus mendongak untuk melihat wajah binatang itu, dan Cecilia yang ramping akan terinjak-injak dalam sekejap.



"GRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!!!"

"Aku ngerti...... aku ngerti kok, Julis ......"



Cecilia memeluk kaki depan yang besar dan kokoh itu.



"Itu pedih, kan? Itu menyiksa, kan? Aku yakin Julis berusaha ngelindungin seseorang terus menjadi kaya gini....... Beneran deh, Julis itu baik banget. Biarpun dia sangat menderita sendiri."



Makhluk buas itu mengarahkan kaki depannya yang lain ke Cecilia, mencoba menarik Cecilia yang memeluknya menjauh.

────lalu.



"Eh!?"

"I, ini......"



Kaki depan itu berhenti tepat pada waktunya.

Cecilia tidak terluka, dan kaki depan itu berhenti tanpa tanda perlawanan.

Namun penderitaan itu muncul dalam bentuk teriakan.



"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRR!!!"



Tetapi.



"Aku belum bisa balas budi sama Julis buat segalanya...... Julis selalu ngelindungi aku, tapi aku terus banyak ngerepotin Julis.────Cuma ini yang bisa aku lakuin buat Julis sekarang."



Cecilia menguatkan lengannya yang memeluk kaki depan itu.

Ia ingin kehangatannya dirasakan, ia ingin perasaannya tersampaikan.

Cecilia tersenyum lembut pada makhluk buas itu, mengatakan kepadanya bahwa tidak apa-apa sekarang, bahwa dia tidak perlu berusaha terlalu keras.



"Aku bakal ada di sisi Julis...... sepanjang waktu, sepanjang masa. Julis ngga cocok sama penampilan kaya gitu, tahu? Kalo kamu balik lagi ke Julis yang biasanya, yang konyol, yang bisa diandalin, sama yang lembut.────Aku bakal seneng banget."

Emilia, yang sedang menonton adegan itu, tersenyum senang dan iri.
Tentu saja, itu bukan jenis perilaku yang akan dilakukan oleh seseorang dari keluarga adipati dan keluarga viscount, jadi itu mungkin memang hubungan yang aneh.

 

“Ummm…… Julis Anderberg-sama.”

 

Sementara Julis disiksa oleh Anastasia, Emilia berbicara kepada Julis tanpa ragu-ragu.

 

“Saya minta maaf atas hal yang tiba-tiba, tetapi bisakah saya meminjam beberapa waktu Anda hari ini?”

 

Sayangnya, Julis tidak bisa mendengar permintaan Emilia dengan baik karena rasa sakit yang hebat dari sihir penguatan tubuh.

 


[Bersambung]

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *