Penyihir Dosa Mematikan v1c22

Adjust font size:

Sang Penyihir Dosa Mematikan dari Akademi Sihir
Mahou Gakuen no Taizai Majutsushi

Arc 1 Pendaftaran ke Akademi Sihir Kerajaan

Penyihir Dosa Mematikan melawan Petualang Kelas S


 

Julis menuju ke Caesar sebelum siswa lain melakukannya.
Langkahnya tidak gentar, dan dia melanjutkan dengan keangkuhan dan martabat.

 

“Kau yang berikutnya, ya, Julis Anderberg.”
“Ya, saya berharap anda dapat mengukur kekuatan saya dengan mata kepala anda sendiri.”

 

Julis berdiri di depan Caesar.

 

“Aku yakin kau dipanggil nirbakat……. Tapi fakta kau di kelas S, kau pasti memiliki beberapa kompetensi, kan? Kepala sekolah sangat memujimu.”
“……Memang.”

 

Ketika Julis muncul, para siswa di sekitar menjadi berisik.

 

“Tidak mungkin nirbakat itu layak dengan beliau.”, “Apa dia tak lihat pertandingan barusan?”, “Sejak awal, dia harusnya ngga ada di kelas ini sejak awal.” dan semacamnya.

 

Tapi di sisi lain, orang-orang yang mengenal Julis menelan ludah dan menonton dengan napas tertahan.

 

“Julis-kun……, apa dia bakal baik-baik aja?”

 

Salah satunya, Mirabelle, membocorkan kata-kata cemas.
Itu hanya ujian kekuatan, bukan pertarungan untuk hidup. Namun, lingkungan sekitar membangkitkan kecemasan Mirabelle.

 

Namun, Cecilia yang berada di sebelahnya berbeda.

 

“Ngga mungkin Julis bakal kalah! Gimanapun juga Julis itu kuat banget!”
“Yah, sulit membayangkan Julis kalah……”

 

Dan Anastasia, yang telah kembali, juga setuju dengan Cecilia.
Mirabelle yang mendengar pernyataan tersebut mengalihkan pandangannya ke Julis sekali lagi.

Aku Suka Web Novel - tresnokoe[dot]xyz - Web Novel Translation

 

 

 

 

 

 

(Petualang Kelas-S gitu…… kekuatannya ngga bisa dipercaya…….)

 

Saat para siswa di sekitarnya menyaksikan, Julis mengagumi aura Caesar saat dia menghadapinya.
Dia hanya menggantung pedangnya dan bahkan tidak menyiapkan kuda-kuda. Dia bersikap angkuh di hadapan lawannya————namun Julis tidak bisa menemukan celah.

 

Julis menghunus pedang satu tangan di pinggulnya dan mengarahkan ujungnya ke Caesar.
Lalu————

 

“Superbia.”

 

Dengan mantra pendek, mantra atas nama kesombongan, yang selaras dengan penyihir dosa mematikan, dia menggerakkan punggung lawannya ke depannya.
Pada saat itu, Julis menusukkan pedangnya dengan kekuatan besar.

 

————tetapi.

 

“Hmm!”

 

(Tu, serius?!)

 

Caesar telah mengayunkan pedang besarnya pada Julis, yang telah bergerak dalam sekejap.
Seolah-olah dia tahu persis di mana Julis akan muncul.

 

Karenanya, Julis membuka matanya terhadap kejadian tak terduga itu.
Dengan pedang Caesar mendekat di depannya, Julis tidak menarik serangannya, tapi————

At the training ground where the members of the knight order practiced hard.
As an instructor, I was teaching swords to all the Knights.

"Then, the next step is to swing the sword a thousand times. You won't improve just by swinging blindly. You need to imagine the opponent's movement."
""A, thousand times?""
"Kaizer-san. Are you sure you not making a mistake one digit?"
"Oh, right."
"Hoo~..."
"When I and Elsa were in the village, we used to swing 10,000 times a day, but, you guys won't be done until the day changes, will you?
""You misinterpret the word mistake on one digit, are you?""

The standard of my and Elsa's training was probably too high, and most of them couldn't follow even the light menu.

"Come on, you'd better hurry up or it's going to get dark."

I clapped my hands and urged them.
The knights began to swing their swords while screaming.
As the warming up, they were running ten times around the training ground with their armor on, few of them could swing their swords properly.

"Is Knight Commander Elsa doing this training from an early age..."
"I thought she was a genuine genius swordsman.....that's why she's so strong.. we didn't even reach half effort she did."
"Either Kaizer-dono or Knight Commander Elsa is outrageous..."

I saw the helpless knights and mumbled.

"Umm. Looks like our normal isn't everyone's normal.''
"I was surprised when I came to the royal capital, because the training of the Knights, which was known to be tough, was felt only in lukewarm water. The training I had done with chichiue was, to most people, out of the norm."

Elsa murmured next to me.

"I didn't mean to be particularly strict...."
"I think so, too"

The knights couldn't endure the training and exhausted. Then one by one, they fell like a broken doll.
But, one person among them――.

 

“Superbia…!”

 

Dia memilih untuk menghindar.
Dia tahu bahwa jika dia melanjutkan serangan ke Caesar, pedang Caesar akan mencapainya lebih dulu.
Jadi Julis mengambil jarak dan menggeser koordinatnya dari lokasi aslinya ke dekat kakinya.

 

Aku Suka Web Novel - tresnokoe[dot]xyz - Web Novel Translation

Saat Julis menghilang, pedang Caesar memotong udara dengan kekuatan yang luar biasa.

 

“Cepat————bukan, itu sesuatu gerakan instanmu, ya?”

 

Caesar mengalihkan pandangannya dari tempat Julis sebelumnya ke Julis sekarang.

 

“……Begitu, pada usiamu, kau telah mencapai level ini, tidak heran kau berada di S-Class.”
“……Makasih buat itu.”

 

Julis lupa tentang kesopanan dan memelototi Caesar.

 

“Buat referensi, boleh tanya gimana kau bisa ngejar gerakanku?”
“Gampang————yang bikin aku bisa itu tatapanmu.”
“…… tatapanku?”
“Ya……Aku tak tahu prinsip dari sesuatumu itu, tapi tatapanmu tertuju ke titik tertentu sebelum ngilang————Jadi bisa dibilang, artinya kau bakal ke sana, kan?”

 

Untuk lebih tepatnya, Superbia milik Julis adalah memindahkan koordinat yang masuk dalam bidang pandang.
Karena itu, Julis harus mengalihkan pandangannya ke koordinat target sebelum dia bisa memindahkannya.

 

Jadi, seperti yang dikatakan Caesar, jika kau memperhatikan mata Julis sebelum dia menghilang, kau akan tahu di mana dia akan muncul dan kau akan bisa melakukan balasan.
Tapi————

 

(Apa itu normal buat bisa menyingkapnya di pandangan pertama……?)

 

Julis menyadari kelemahan Superbia, tetapi, dia tidak berharap itu akan tersingkap pada pandangan pertama.
Dalam hati, dia menggertakkan giginya.

 

“Bahkan [Swift] kelas-S aja tak bisa hasilin kecepatan seperti itu, tapi……orang ini telah nutupin area itu dengan sangat baik————meski, kau masih belum mahir dalam hal itu.”
“……”

 

Caesar melakukan kontak mata dengan Julis.

 

“Ada apa, apa sudah selesai?”
“Tidak, belum…….”

 

Julis tetap menggunakan teknik sihir keangkuhan untuk menyelinap ke depan tenggorokan lawannya.

 

 

 

 

♦♦♦♦

 

Cecilia akhirnya sampai di depan makhluk buas itu.

Perbedaan ukurannya begitu besar sehingga ia harus mendongak untuk melihat wajah binatang itu, dan Cecilia yang ramping akan terinjak-injak dalam sekejap.



"GRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!!!"

"Aku ngerti...... aku ngerti kok, Julis ......"



Cecilia memeluk kaki depan yang besar dan kokoh itu.



"Itu pedih, kan? Itu menyiksa, kan? Aku yakin Julis berusaha ngelindungin seseorang terus menjadi kaya gini....... Beneran deh, Julis itu baik banget. Biarpun dia sangat menderita sendiri."



Makhluk buas itu mengarahkan kaki depannya yang lain ke Cecilia, mencoba menarik Cecilia yang memeluknya menjauh.

────lalu.



"Eh!?"

"I, ini......"



Kaki depan itu berhenti tepat pada waktunya.

Cecilia tidak terluka, dan kaki depan itu berhenti tanpa tanda perlawanan.

Namun penderitaan itu muncul dalam bentuk teriakan.



"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRR!!!"



Tetapi.



"Aku belum bisa balas budi sama Julis buat segalanya...... Julis selalu ngelindungi aku, tapi aku terus banyak ngerepotin Julis.────Cuma ini yang bisa aku lakuin buat Julis sekarang."



Cecilia menguatkan lengannya yang memeluk kaki depan itu.

Ia ingin kehangatannya dirasakan, ia ingin perasaannya tersampaikan.

Cecilia tersenyum lembut pada makhluk buas itu, mengatakan kepadanya bahwa tidak apa-apa sekarang, bahwa dia tidak perlu berusaha terlalu keras.



"Aku bakal ada di sisi Julis...... sepanjang waktu, sepanjang masa. Julis ngga cocok sama penampilan kaya gitu, tahu? Kalo kamu balik lagi ke Julis yang biasanya, yang konyol, yang bisa diandalin, sama yang lembut.────Aku bakal seneng banget."

 

 

 

Beberapa kali setelah itu, Julis menggunakan Superbia untuk menyerang Caesar.
Namun, semuanya dipatahkan oleh Caesar, dan sebaliknya, dialah yang diserang.

 

Dari pandangan penonton, Julis tampak seperti menyerangnya secara sepihak, tetapi kenyataannya, semua serangan Julis tidak berhasil.

 

“Ada apa, ada apa? Apa udah selesai!”

 

Caesar, yang kegembiraannya entah bagaimana mulai meningkat, mengayunkan pedangnya ke Julis yang mendekat.

 

“Cih…!?”

 

Dengan senyum ganas di wajahnya, Caesar menusukkan ujung pedangnya ke arah Julis, yang telah berpindah di atas kepalanya.
Dan Julis berhasil menghindarinya tepat pada waktunya.

 

“Hahaha! Udah lama banget aku tak ngerasa segembira ini, Julis Anderberg!”

 

Caesar tertawa keras pada Julis, yang muncul di kejauhan.
Rupanya, Caesar itu adalah pecandu gelut.

 

Bagi Caesar, kenikmatan agungnya adalah pertempuran.
Dengan melawan yang kuat dan mengalami ketegangan, dia bisa tenggelam dalam kesenangan.

 

Namun, Caesar adalah pemegang kemampuan kelas-S.
Jadi ada sangat sedikit orang yang memiliki kemampuan untuk menghibur Caesar, dan fakta bahwa melawan Julis membuatnya bersemangat adalah tanda bahwa dia adalah pria yang kuat.

Our fanpage
Aku Suka Web Novel - tresnokoe[dot]xyz - Web Novel Translation

 

Di sisi lain, Julis tidak memiliki perasaan yang sama dengan Caesar.

 

“……dil.”
“Eh?”
“Ini ngga adil, ini ngga adil, ini ngga adil, ini NGGA ADIL, NGGA ADIL, NGGA ADIL, NGGA ADIL, NGGA ADIL, NGGA ADIL, NGGA ADIL, NGGA ADIL, NGGA ADIL, NGGA ADIL, NGGA ADIL, NGGA ADIL, NGGA ADIL, NGGA ADIL, NGGA ADI.”

 

Julis bergumam dan mengucapkan kata-kata yang sama sambil menempelkan pedangnya ke tanah.
Dari perspektif orang-orang di sekitar, Julis saat ini sepertinya rusak.

 

Dia tertunduk, mengepalkan tinjunya, sikap arogan dan kata-katanya yang angkuh telah menghilang, dan dia sekarang hanya————menyebarkan emosi negatif.

 

“Kecepatan itu! Kekuatan! Keterampilan! Status! Bakat! Pengalaman! Aku iri sama itu semua! Aku iri sama kemampuanmu yang aku ngga punya!”

 

Julis memlototi Caesar dengan mata penuh kebencian.

 

“Ap, apa yang kau omongin……?”

 

Caesar bingung dengan perubahan mendadak Julis.
Dia bertanya-tanya apakah dia telah merusaknya atau berlebihan. Kegembiraan yang dia rasakan sebelumnya menghilang, dan sekarang dia merasa tidak nyaman.

 

“Aku mau kekuatan itu! Aku mau semua milikmu! Itu sebabnya————”

 

Julis memegang pedangnya dan bergegas menuju Caesar————tanpa mengaktifkan Superbia.
Kecepatannya setara dengan milik Caesar, yang dia tunjukkan dalam pertarungannya dengan Byrne.

 

“Ap!?”
“Invidiaku————Dapatkan kekuatan itu, baik?”

 

Julis menggunakan teknik sihir iri.

 


[Bersambung]

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *