Penyihir Dosa Mematikan v1c12

Adjust font size:

Sumber: https://kakuyomu.jp/works/1177354054918902919/
Arc 1 Pendaftaran ke Akademi Sihir Kerajaan

Mirabelle


 

“Mmmm …… ini…….”

 

Suara manis seorang gadis bergema di ruangan itu.

 

Langit-langit itu asing baginya.
Perasaan lembut di punggungnya dan fakta bahwa ada kain yang menutupi tubuhnya membuatnya sadar bahwa dia sedang berbaring di tempat tidur.

 

Perlahan, gadis itu bangun.
Dia bertanya-tanya mengapa dia berbaring di sini di tempat tidur di sebuah penginapan ketika dia pasti sedang dikejar oleh kawanan high orc di hutan. Itulah pertanyaan pertama yang muncul di benaknya.

 

Gadis itu melihat sekeliling untuk memeriksa situasi saat ini.
Ruangan itu sederhana, tetapi terlindung dari angin dan hujan, dengan meja dan kursi di dekat dinding, dan juga————

 

“Minggir, Cecilia……! Aku, aku mesti…… pergi ke sarkem, Mbak-mbak disana————udah nunggu aku!”

“N, ngga, ngga boleh! Aku ngga bisa biarin Julis pergi ke tempat macem itu!”

 

————Seorang anak laki-laki berambut abu-abu, dengan air mata membasahi matanya, menghadapi seorang gadis pirang berdiri menghalangi pintu.

 

“Aku punya duit! Aku ngga ngelakuin hal salah!”

“Ini bukan soal uang!”

“Kenapa kamu ngga mengerti aku sih, Cecilia? Aku udah ngabisin hari-hariku sama gadis cantik yang namanya kamu————ngga bisa dihindari kalo aku akan jadi menderita begini! Atas nama nafsu, aku mesti pergi ke mbak-mbak di sana untuk nyalurin apa yang udah kekumpul!”

“C, cantik!?”

 

Ia tidak bisa menahan mulutnya untuk tidak terbuka melihat pemandangan itu.

 

(……Apa yang aku lihat?)

Aku Suka Web Novel - tresnokoe[dot]xyz - Web Novel Translation

 

Anak laki-laki itu, yang begitu penuh nafsu, membuat langkah serius ke mendekat ke gadis berseragam biarawati.
Gadis itu, juga, tersipu pada setiap kata yang dikatakan anak laki-laki itu ucap.

 

Sebagai seorang wanita, dia memiliki beberapa pemikiran tentang kata-kata anak laki-laki itu, tetapi pertama-tama dia tidak mengerti mengapa ini terjadi di tempat normal di mana dia berada.

 

“Ah, kayaknya dia udah bangun!”

“……apa?”

 

Kemudian mereka berdua memperhatikan gadis yang telah bangun.
Bahu gadis elf itu bergetar saat tatapan mereka beralih ke arahnya.

 

“U, umm …… apakah kalian berdua, yang telah menyelamatkan aku?”

“Bukan aku, Julis yang nyelamatin kamu dari kawanan Orc itu!”

“Ya, hai, aku Julis.”

 

Julis menundukkan kepalanya saat Cecilia memperkenalkannya.

 

“Terus aku Cecilia Amethysta!”

 

Cecilia meletakkan satu tangan di dadanya dan mulai memperkenalkan dirinya.

 

“Ah…… aku Mirabelle. Aku tidak punya nama keluarga……”

 

Gadis elf itu————Mirabelle, turun dari tempat tidur dan memperkenalkan dirinya.

 

“Mirabelle-san, ya? Itu nama yang bagus!”

At the training ground where the members of the knight order practiced hard.
As an instructor, I was teaching swords to all the Knights.

"Then, the next step is to swing the sword a thousand times. You won't improve just by swinging blindly. You need to imagine the opponent's movement."
""A, thousand times?""
"Kaizer-san. Are you sure you not making a mistake one digit?"
"Oh, right."
"Hoo~..."
"When I and Elsa were in the village, we used to swing 10,000 times a day, but, you guys won't be done until the day changes, will you?
""You misinterpret the word mistake on one digit, are you?""

The standard of my and Elsa's training was probably too high, and most of them couldn't follow even the light menu.

"Come on, you'd better hurry up or it's going to get dark."

I clapped my hands and urged them.
The knights began to swing their swords while screaming.
As the warming up, they were running ten times around the training ground with their armor on, few of them could swing their swords properly.

"Is Knight Commander Elsa doing this training from an early age..."
"I thought she was a genuine genius swordsman.....that's why she's so strong.. we didn't even reach half effort she did."
"Either Kaizer-dono or Knight Commander Elsa is outrageous..."

I saw the helpless knights and mumbled.

"Umm. Looks like our normal isn't everyone's normal.''
"I was surprised when I came to the royal capital, because the training of the Knights, which was known to be tough, was felt only in lukewarm water. The training I had done with chichiue was, to most people, out of the norm."

Elsa murmured next to me.

"I didn't mean to be particularly strict...."
"I think so, too"

The knights couldn't endure the training and exhausted. Then one by one, they fell like a broken doll.
But, one person among them――.

“T, terima kasih …….”

 

Dia gadis yang ceria, pikir Mirabelle.
Setiap tindakan Cecilia memberinya kesan ramah.

 

(Kalo dipikir-pikir, Julis itu putra Viscount Anderberg, kan? Terus selain itu, nama Cecilia, sama seragam biarawati yang khas buat pendeta,————mungkin dia itu Dara Suci dari rumor?)

Aku Suka Web Novel - tresnokoe[dot]xyz - Web Novel Translation

 

Semua nama itu terdengar tak asing baginya, dan Mirabelle sedikit menegang.
Jika mereka benar-benar sama seperti yang dia duga, Julis dan Cecilia jauh lebih tinggi posisinya darinya————Meskipun, Elf tidak memiliki keterikatan pada masyarakat bangsawan, tetapi dia merasa bahwa dia harus menghormati mereka.

 

Tapi Mirabelle menepis pikiran itu.
Pertama-tama, ada sesuatu yang harus dia katakan.

 

“Terima kasih banyak atas bantuan yang sangat besar dari anda sekalian! Hutang ini, suatu hari nanti pasti akan saya bayar————.”

“Hei, Cecilia……, kenapa tiba-tiba aku ngerasa sakit banget? Apa aku ngelakuin sesuatu yang salah?”

“…… Kamu nyoba buat pergi ke toko tidak senonoh itu.”

“Itu bukan urusanmu sekarang, kan?”

 

Bibir Cecilia cemberut dan dia berbalik. Dia tampaknya masih berpegang pada apa yang dia katakan sebelumnya.

 

“Mirabelle…… kan? Bisa kamu berhenti bicara kaku begitu sama kami? Ini kaya aku lagi bicara sama seorang bangsawan, sulit buat ngobrol.”

“T, tapi! Karena kalian berdua adalah bangsawan dan nona dara suci.”

“Itu sebabnya! Aku ngga begitu mau kamu hormatin aku karena aku itu bangsawan! Terus Cecilia juga mau kamu bicara akrab sama dia————Kan, Cecilia?”

“Eee…… Ya. Aku cuma seorang Dara Suci yang dicintai aja. Aku ngga suka buat dihormatin.”

 

Adapun Julis, dia tidak menganggap dirinya sebagai pria hebat.
Meskipun dia adalah seorang bangsawan, dia memiliki pangkat rendah dan sadar bahwa dia lebih rendah dari orang lain.
Cecilia, pada bagiannya, menghormati orang-orang yang dia kagumi, tetapi dia tidak menyukai hubungan hierarkis.

 

Ketika Mirabelle mendengar ini, dia memikirkannya.
Dia akan membuka mulutnya dan berkata, “Meski begitu,” tetapi jika dia tidak mundur sekarang, itu mungkin lebih kasar.

 

Jadi Mirabelle menghela nafas kecil dan membuka mulutnya.

 

“Baik deh, ……, aku bakal berbicara lebih santai sekarang.”

“Ya!”

“Tolong lakuin.”

 

Ketika dia melihat wajah bahagia mereka, Mirabelle mengira mereka adalah orang-orang aneh.
Pada saat yang sama, dia pikir mereka adalah orang-orang yang baik.

 

“Tapi izinin aku buat bilang ini lagi————Terima kasih udah menyelamatin aku……. Aku bener-bener berterima kasih.”

 

Jadi, dia berterima kasih kepada mereka lagi. Kali ini, dia mengatakannya dengan tulus. Dia mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.
Suaranya sedikit bergetar, mungkin karena dia mengingat adegan saat itu.

 

Cecilia akhirnya sampai di depan makhluk buas itu.

Perbedaan ukurannya begitu besar sehingga ia harus mendongak untuk melihat wajah binatang itu, dan Cecilia yang ramping akan terinjak-injak dalam sekejap.



"GRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!!!"

"Aku ngerti...... aku ngerti kok, Julis ......"



Cecilia memeluk kaki depan yang besar dan kokoh itu.



"Itu pedih, kan? Itu menyiksa, kan? Aku yakin Julis berusaha ngelindungin seseorang terus menjadi kaya gini....... Beneran deh, Julis itu baik banget. Biarpun dia sangat menderita sendiri."



Makhluk buas itu mengarahkan kaki depannya yang lain ke Cecilia, mencoba menarik Cecilia yang memeluknya menjauh.

────lalu.



"Eh!?"

"I, ini......"



Kaki depan itu berhenti tepat pada waktunya.

Cecilia tidak terluka, dan kaki depan itu berhenti tanpa tanda perlawanan.

Namun penderitaan itu muncul dalam bentuk teriakan.



"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRR!!!"



Tetapi.



"Aku belum bisa balas budi sama Julis buat segalanya...... Julis selalu ngelindungi aku, tapi aku terus banyak ngerepotin Julis.────Cuma ini yang bisa aku lakuin buat Julis sekarang."



Cecilia menguatkan lengannya yang memeluk kaki depan itu.

Ia ingin kehangatannya dirasakan, ia ingin perasaannya tersampaikan.

Cecilia tersenyum lembut pada makhluk buas itu, mengatakan kepadanya bahwa tidak apa-apa sekarang, bahwa dia tidak perlu berusaha terlalu keras.



"Aku bakal ada di sisi Julis...... sepanjang waktu, sepanjang masa. Julis ngga cocok sama penampilan kaya gitu, tahu? Kalo kamu balik lagi ke Julis yang biasanya, yang konyol, yang bisa diandalin, sama yang lembut.────Aku bakal seneng banget."

“Terima, Julis!”

“Itu benar sih, tapi kamu juga ambil bagian buat nyembuhin lukanya————Yah, aku terima rasa terima kasihmu.”

“Ya!”

 

Mirabelle tersenyum dengan senyum lebar di wajahnya.
Apa itu karena kebahagiaan?————Paling tidak, Julis senang dia telah membantunya ketika dia melihat ekspresinya.

 


 

[Bersambung]

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *