Mushoku no Eiyuu v5c50

Adjust font size:

https://ncode.syosetu.com/n6683ej/225/

Chapter 50 – Aku ketahuan

 

Putra Mahkota menerima pembatalan pertunangan dan pergi seolah-olah melarikan diri.
Sambil menontonnya dengan linglung, Celes-san bergumam,

 

“Artinya, aku tidak harus menikahi babi itu lagi, bukan…?” (Celes)

 

Ce, Celes-san, pikiran batinmu keluar!?
Meski begitu, dia masih seorang pangeran… untuk dipanggil babi itu adalah…

 

“Benar! Bagus untukmu! Celes-oneechan!” (Layla)
“Ya…! Terima kasih untukmu juga, Layla-san!” (Celes)
“Lagipula, kamu harus menikahi seseorang yang kamu cintai!” (Layla)
“M, menikahi seseorang yang kucintai …” (Celes)

 

Saat itu, aku merasa Celes-san melirikku.
Itu hanya imajinasiku saja, bukan?

 

“Tidak, akan ideal jika aku bisa lakukan, tapi bagaimanapun juga aku adalah seorang putri …” (Celes)
“Eee, kamu tidak perlu memikirkan itu!” (Layla)
“Aku masih harus…” (Celes)

 

Saat keduanya berdebat, raja datang.

 

“Celestia……. Maafkan aku. Kamu harus menikah dengan seseorang yang sangat kamu benci, bahkan jika demi negara……. Memang, dia tidak lebih dari seekor babi.”

 

Yang Mulia, anda baru saja mendengar Celes-san memanggilnya babi…
Tapi kemudian anda masih mengatakan “dia tidak lebih dari babi”?

 

“Ayah….” (Celes)
“Kalau begitu, apa yang bisa aku katakan untuk berterima kasih pada kalian berdua……. Aku tidak pernah berpikir bahwa kalian akan mampu mengalahkan monster seperti itu ……, dan seragam itu, begitu, kalian berdua siswa dari Royal Academy…… Mmm? Rambut merahmu, kurasa aku pernah melihat itu sebelumnya……. “(Rahaldt)

 

Lalu.
Layla dan aku merasakan kehadiran nostalgia dan menoleh ke langit sepempak.

 

Aku Suka Web Novel - tresnokoe[dot]xyz - Web Novel Translation

“Whoa! Itu papa!” (Layla)

 

Itu adalah ayah yang turun dari langit.
Layla dengan senang hati berlari ke arah ayah dan memeluknya.

 

“Sudah lama sekali ya, Layla. Bagaimana kabarmu?” (Arel)
“Unn! Aku baik-baik saja!” (Layla)
“Otou-san? Kenapa kamu di sini?” (Ark)
“Yah, sebenarnya …” (Arel)

 

Ayah menjawab pertanyaanku, melihat ke mayat Bahamut itu.

 

“Aku mengejar makhluk ini. Aku sedang melawannya sebelumnya, tapi sayangnya, aku membiarkannya pergi.” (Arel)

 

Eeeh?
Jadi itu salahmu Bahamut datang ke sini?

 

“Yah, sepertinya kalian berdua mengalahkannya, jadi semuanya baik-baik saja.” (Arel)

 

Itu benar, tapi…
Yah, jika aku memikirkannya lagi dari sudut berbeda, itu juga menyelamatkan Celes-san dari menikah…….

Untuk beberapa alasan, raja terkejut ketika dia melihat ayahku, karena emosiku campur aduk.

 

“K, kamu …!” (Rahaldt)
“Nn?” (Arel)
“Mungkinkah kamu adalah pemuda yang menyelamatkan negara kami empat tahun lalu?!” (Rahaldt)
“Hmm?” (Arel)

 

Ayah memiringkan kepalanya.
Kurasa dia telah benar-benar melupakannya.

 

“Otou-san, dia adalah raja negara ini. Empat tahun lalu, kita mampir di negara ini dalam perjalanan ke Istana Raja Iblis, dan aku yakin kita sudah bertemu saat itu.” (Ark)
“Apakah begitu?” (Arel)
“S, seperti yang kuduga! Kamu berhasil mengalahkan Raja Iblis! Begitu! Lalu, anak-anak yang bersamamu saat itu adalah mereka! Pantas saja mereka sangat kuat!” (Rahaldt)

 

Raja yang begitu bersemangat kemudian meneriakkan perintah kepada bawahannya.

 

At the training ground where the members of the knight order practiced hard.
As an instructor, I was teaching swords to all the Knights.

"Then, the next step is to swing the sword a thousand times. You won't improve just by swinging blindly. You need to imagine the opponent's movement."
""A, thousand times?""
"Kaizer-san. Are you sure you not making a mistake one digit?"
"Oh, right."
"Hoo~..."
"When I and Elsa were in the village, we used to swing 10,000 times a day, but, you guys won't be done until the day changes, will you?
""You misinterpret the word mistake on one digit, are you?""

The standard of my and Elsa's training was probably too high, and most of them couldn't follow even the light menu.

"Come on, you'd better hurry up or it's going to get dark."

I clapped my hands and urged them.
The knights began to swing their swords while screaming.
As the warming up, they were running ten times around the training ground with their armor on, few of them could swing their swords properly.

"Is Knight Commander Elsa doing this training from an early age..."
"I thought she was a genuine genius swordsman.....that's why she's so strong.. we didn't even reach half effort she did."
"Either Kaizer-dono or Knight Commander Elsa is outrageous..."

I saw the helpless knights and mumbled.

"Umm. Looks like our normal isn't everyone's normal.''
"I was surprised when I came to the royal capital, because the training of the Knights, which was known to be tough, was felt only in lukewarm water. The training I had done with chichiue was, to most people, out of the norm."

Elsa murmured next to me.

"I didn't mean to be particularly strict...."
"I think so, too"

The knights couldn't endure the training and exhausted. Then one by one, they fell like a broken doll.
But, one person among them――.

“Semuanya! Persiapkan untuk perjamuannya! Kita akan mengadakan pesta perjamuan agung untuk sang penyelamat yang menyelamatkan negara kita, bukan, seluruh dunia!” (Rahaldt)

 

 

 

 

Aku Suka Web Novel - tresnokoe[dot]xyz - Web Novel Translation

 

“Aku tidak pernah mengira kamu adalah anak dari pahlawan yang menyelamatkan dunia. Sekarang semuanya masuk akal.” (Lanta)

 

Ucap Lanta dengan takjub

 

“Aku tidak seberapa dibandingkan dengan ayahku.” (Ark)
“Tidak, tidak, saat kalian berdua mengalahkan Bahamut, kalian berdua berada di atas awan. Benar kan, Ark-sama?” (Lanta)
“Berhenti memanggilku seperti itu…” (Ark)

 

Beberapa hari telah berlalu sejak pidato raja tempo hari.
Karena diketahui bahwa aku adalah putra dari pahlawan yang mengalahkan raja iblis, semua orang menambahkan “-sama” kepadaku dan memperlakukanku seperti pahlawan.
Dalam keadaan seperti itu, Lanta adalah salah satu dari sedikit teman yang terus bersamaku dengan sikap yang sama seperti sebelumnya.

Ngomong-ngomong, setelah disambut oleh seluruh negara sebagai pahlawan, ayahku pergi sambil berkata, “Aku pikir aku akan pergi ke Dunia Bawah lain waktu.”

(ASW: Sasuga Arel-chan)

……Dia mungkin benar-benar pergi ke sana.

 

“Bukankah itu buruk? Kamu tidak bisa bertukar tempat dengan Layla-chan lagi, kan?” (Lanta)
“Aku benar-benar tidak akan melakukannya lagi” (Ark)
“Jangan katakan itu, Bung.” (Lanta)
“Kenapa kau sangat ingin aku bertukar tempat….. Biasanya Layla lah yang melakukannya――” (Ark)
“Hei, Ark!” (Lanta)

 

……Ngomong-omong tentang itu, dia.
Aku mengerutkan kening pada firasat buruk yang kumiliki.

 

 

 

 

Mengapa aku bertukar tempat lagi?
Saat mengenakan seragam Layla, aku ingin mengutuk kelemahanku sendiri.

 

Itu juga berarti aku terlalu lembut terhadap Layla….

 

Tapi itu belum semuanya.
Aku akan jujur.

 

Jika kami bertukar tempat lagi, aku bisa berada di sebelah Celes-san lagi.
Aku dikalahkan oleh godaan yang kuat ini.

Padahal, aku tahu itu tidak baik….
Dasar engasan aku ini!

 

…… Tidak ada gunanya menjadi depresi.
Aku akan berperan sebagai Layla dengan benar dan kembali ke asrama anak laki-laki dengan selamat.

 

“Layla-san? Dari mana kamu pada jam ini?” (Celes)
“Aku habis pergi jalan-jalan sebentar!” (Ark)

 

Ini hampir waktunya tidur, jadi ketika aku pergi ke kamar Layla di asrama putri, aku disambut oleh Celes-san.
Dia mengenakan gaun tidur yang indah, sesuatu yang hanya bisa dilihat di sini.

Aku tidak bisa melihat Alisa-san, mungkin dia ada di kamar mandi, dan Rikka, dia sedang berbaring di tempat tidurnya sambil membaca buku.
Dia menyeringai saat dia melihatku melalui buku, jadi dia pasti tahu bahwa aku telah bertukar tempat lagi.

Cecilia akhirnya sampai di depan makhluk buas itu.

Perbedaan ukurannya begitu besar sehingga ia harus mendongak untuk melihat wajah binatang itu, dan Cecilia yang ramping akan terinjak-injak dalam sekejap.



"GRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!!!"

"Aku ngerti...... aku ngerti kok, Julis ......"



Cecilia memeluk kaki depan yang besar dan kokoh itu.



"Itu pedih, kan? Itu menyiksa, kan? Aku yakin Julis berusaha ngelindungin seseorang terus menjadi kaya gini....... Beneran deh, Julis itu baik banget. Biarpun dia sangat menderita sendiri."



Makhluk buas itu mengarahkan kaki depannya yang lain ke Cecilia, mencoba menarik Cecilia yang memeluknya menjauh.

────lalu.



"Eh!?"

"I, ini......"



Kaki depan itu berhenti tepat pada waktunya.

Cecilia tidak terluka, dan kaki depan itu berhenti tanpa tanda perlawanan.

Namun penderitaan itu muncul dalam bentuk teriakan.



"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRR!!!"



Tetapi.



"Aku belum bisa balas budi sama Julis buat segalanya...... Julis selalu ngelindungi aku, tapi aku terus banyak ngerepotin Julis.────Cuma ini yang bisa aku lakuin buat Julis sekarang."



Cecilia menguatkan lengannya yang memeluk kaki depan itu.

Ia ingin kehangatannya dirasakan, ia ingin perasaannya tersampaikan.

Cecilia tersenyum lembut pada makhluk buas itu, mengatakan kepadanya bahwa tidak apa-apa sekarang, bahwa dia tidak perlu berusaha terlalu keras.



"Aku bakal ada di sisi Julis...... sepanjang waktu, sepanjang masa. Julis ngga cocok sama penampilan kaya gitu, tahu? Kalo kamu balik lagi ke Julis yang biasanya, yang konyol, yang bisa diandalin, sama yang lembut.────Aku bakal seneng banget."

 

“Sudah waktunya tidur, ya?” (Celes)
“Unn! Selamat malam!” (Ark)
“Selamat malam juga.” (Celes)

 

Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terlintas dalam pikirannya, tapi Celes-san mendekatiku saat dia mengatakan itu.
Lalu dia memelukku erat.

 

“~~~~!?” (Ark)
“Fufu, dengan cara ini aku bisa tidur dengan tenang.” (Celes)

 

Aku sangat senang dikelilingi oleh kelembutan dan baunya yang harum. Dengan ini, aku mungkin tidak akan bisa tidur!

 

“…?” (Celes)

 

Tiba-tiba Celes-san memiringkan kepalanya.
Dan tiba-tiba, dia menjauh dariku, lalu dia menatap wajahku.

 

“Layla-san… bu, kan…?” (Celes)
“!?” (Ark)

 

A, aku ketahuan!?

 

 

 

[End]

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *