Pacarku Yandere, Tapi Aku Ngga Peduli Soal Itu, Soalnya Pas Aku Bilang Sama Dia Gimana Bucinnya Aku Sama Dia, Dia Jadi Gugup Juga Imut (Bagian 1)

Adjust font size:

A Yandere As A Girlfriend, But That Doesn’t Matter Because When You Tell Her How Much You Love Her, She Gets All Twitchy And Cute

Pacarku Yandere, Tapi Aku Ngga Peduli Soal Itu, Soalnya Pas Aku Bilang Sama Dia Gimana Bucinnya Aku Sama Dia, Dia Jadi Gugup Juga Imut

(Bagian 1)

Sumber: KNOXT, Kakuyomu

Author: Shiryu


 

Aku suka mandi.

Waktu yang dihabiskan di kamar mandi sangat menenangkan, dan aku suka perasaan lelahku yang larut ke dalam air.

Bak mandiku di rumah hanya cukup besar bagiku untuk meregangkan kakiku saja, tapi itu tidak masalah.

Malah, aku lebih suka mandi kecil daripada yang besar seperti pemandian umum.

 

“Fiuh…”

 

Aku masih berendam di bak mandi untuk menghilangkan rasa lelahku, tetapi sudah waktunya untuk keluar.

Sudah sekitar tiga puluh menit sekarang.

Aku bisa saja tetap di sana lebih lama, tapi aku harus segera keluar atau ia akan khawatir.

Setelah keluar dari kamar mandi, aku menyeka tubuhku, memakai celanaku, dan mengambil ponselku dari kamar mandi.

 

Seketika, ponsel berbunyi.

Itu pasti pesan dari aplikasi perpesanan.

Aku tak perlu melihatnya, seperti biasa, tetapi aku memeriksa jumlah pesannya di sudut kanan atas aplikasi.

 

68.

 

Ya, ini lebih sedikit dari biasanya.

Ini adalah jumlah pesan yang aku terima dari seorang gadis cantik selama tiga puluh menit aku di kamar mandi.

 

Sementara itu, jumlah panggilannya adalah 25.

Aku Suka Web Novel - tresnokoe[dot]xyz - Web Novel Translation

Sepertinya ada lebih banyak panggilan telepon hari ini.

Aku membuka aplikasi perpesanan dan membaca isi pesan.

 

Malam Yuu-kun. Bulannya indah.

TLN: Tsuki ga Kirei (cara lain mengungkapkan I Love You menurut Souseki.)

Yuu-kun?

 

Yuu-kun, kenapa kamu belum bales?

 

Ada apa, Yuu-kun?

 

Apa kamu lagi kamar mandi, Yuu-kun?

 

Kalo iya, mau gimana lagi, soalnya kamu suka berendam lama-lama.

 

Kamu sudah mandi dua puluh tujuh menit enam belas detik lho, diitung dari kamu berenti bales, kan, Yuu-kun?

 

Ngga perlu kuatir, aku bisa menunggu selama itu kok.

 

Aku mau hadiah buat usahaku nunggu lama banget.

 

Hadiahnya itu anak kita… Hehe, aku nantikan itu.

 

Oh, ada jeda di sini.

Ia telah menahan diri sedikit karena ia menginginkan hadiah.

Sekitar sepuluh menit kemudian, aku mendapat pesan lagi.

 

Yuu-kun? Kamu ngga nyelingkuhin aku, kan?

 

Aku tahu kamu biasa mandi jam segini, jadi kamu ngga selingkuh karena kamu pikir cuma pas waktu-waktu itu aku ngga curiga, kan?

 

Hei, Yuu-kun?

 

Kamu cuman mandi aja, kan?

 

Apa kamu mandi sama orang lain?

 

Aku padahal belum pernah mandi sama kamu, terus kamu malah sama cewek lain?

 

Yuu-kun?

 

Ada satu panggilan masuk sekarang.

At the training ground where the members of the knight order practiced hard.
As an instructor, I was teaching swords to all the Knights.

"Then, the next step is to swing the sword a thousand times. You won't improve just by swinging blindly. You need to imagine the opponent's movement."
""A, thousand times?""
"Kaizer-san. Are you sure you not making a mistake one digit?"
"Oh, right."
"Hoo~..."
"When I and Elsa were in the village, we used to swing 10,000 times a day, but, you guys won't be done until the day changes, will you?
""You misinterpret the word mistake on one digit, are you?""

The standard of my and Elsa's training was probably too high, and most of them couldn't follow even the light menu.

"Come on, you'd better hurry up or it's going to get dark."

I clapped my hands and urged them.
The knights began to swing their swords while screaming.
As the warming up, they were running ten times around the training ground with their armor on, few of them could swing their swords properly.

"Is Knight Commander Elsa doing this training from an early age..."
"I thought she was a genuine genius swordsman.....that's why she's so strong.. we didn't even reach half effort she did."
"Either Kaizer-dono or Knight Commander Elsa is outrageous..."

I saw the helpless knights and mumbled.

"Umm. Looks like our normal isn't everyone's normal.''
"I was surprised when I came to the royal capital, because the training of the Knights, which was known to be tough, was felt only in lukewarm water. The training I had done with chichiue was, to most people, out of the norm."

Elsa murmured next to me.

"I didn't mean to be particularly strict...."
"I think so, too"

The knights couldn't endure the training and exhausted. Then one by one, they fell like a broken doll.
But, one person among them――.

 

Kenapa kamu ngga angkat?

 

Berarti, kamu mandi sama cewek lain.

 

Kamu ngga peduli lagi sama aku, ya?

 

Mesti kan, kamu ngga suka aku yang jengkelin sama suka menekan ini lagi, kan?

 

Aku Suka Web Novel - tresnokoe[dot]xyz - Web Novel Translation

Yuu-kun.

 

Aku suka kamu, Yuu-kun.

 

Apa kamu benci aku sekarang?

 

Yuu-kun.

 

Yuu-kun.

 

Setelah ini, sebagian besar pesan hanya memanggil namaku dan panggilan masuk yang berulang.

Ya, dia manis seperti biasanya.

Ups, aku baru saja mendapat telepon masuk darinya.

 

“Halo aku——”

 

“Halo, Yuu-kun? Udah satu menit dua puluh tiga detik dari kamu baca pesannya aku, tapi kamu ngga bales sama sekali, jadi aku telepon kamu. Kenapa kamu ngga respon?

Aku udah bilang buat nelepon aku segera seabis kamu keluar dari kamar mandi, kan? Tapi kamu tidak lakuin, jadi aku yang telepon kamu, itu bagus sih. Aku senang aku bisa nelpon kamu soalnya kamu sama sekali nggak nelpon aku.

Aku ngga yakin apa kamu beneran mandi apa enggak, biarpun biasanya kamu mandi rata-rata 32 menit dan 45 detik.

 

Bagus, tidak ada waktu khusus di mana aku bisa menyela.

 

“Aku pikir kamu lagi mesra-mesraan sama cewek lain, bukan di kamar mandi. Ngga, mungkin kamu lagi mesra-mesraan di kamar mandi. Itu ngga adil. Apa kamu benci aku sekarang? Kalo gitu masalahnya, aku jadi sedih, tapi aku ngga bisa biarin kamu——”

 

“Tentu aja aku cinta kamu!”

 

“Ap—?!”

 

Dia mengeluarkan suara yang lucu dan aneh pada kata-kata yang aku teriakkan.

 

“Gimana mungkin aku bisa benci kamu, Reina! Aku cinta kamu!”

 

“Ya, oh, uh… oh, makasih, Yuu-kun…!”

 

“Apa kamu beneran tahu segede apa aku cinta kamu? Apa kamu beneran tahu segede apa aku cinta kamu, Reina!?”

 

“Itu, iya…!”

 

“Apa bener? Terus segede apa?!”

 

“Eh? Segede… segede dunia, atau…?”

 

“Salah!”

 

“Aku tau. Kamu udah ngga suka aku——“

 

“Segede alam semesta !!”

Cecilia akhirnya sampai di depan makhluk buas itu.

Perbedaan ukurannya begitu besar sehingga ia harus mendongak untuk melihat wajah binatang itu, dan Cecilia yang ramping akan terinjak-injak dalam sekejap.



"GRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!!!"

"Aku ngerti...... aku ngerti kok, Julis ......"



Cecilia memeluk kaki depan yang besar dan kokoh itu.



"Itu pedih, kan? Itu menyiksa, kan? Aku yakin Julis berusaha ngelindungin seseorang terus menjadi kaya gini....... Beneran deh, Julis itu baik banget. Biarpun dia sangat menderita sendiri."



Makhluk buas itu mengarahkan kaki depannya yang lain ke Cecilia, mencoba menarik Cecilia yang memeluknya menjauh.

────lalu.



"Eh!?"

"I, ini......"



Kaki depan itu berhenti tepat pada waktunya.

Cecilia tidak terluka, dan kaki depan itu berhenti tanpa tanda perlawanan.

Namun penderitaan itu muncul dalam bentuk teriakan.



"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRR!!!"



Tetapi.



"Aku belum bisa balas budi sama Julis buat segalanya...... Julis selalu ngelindungi aku, tapi aku terus banyak ngerepotin Julis.────Cuma ini yang bisa aku lakuin buat Julis sekarang."



Cecilia menguatkan lengannya yang memeluk kaki depan itu.

Ia ingin kehangatannya dirasakan, ia ingin perasaannya tersampaikan.

Cecilia tersenyum lembut pada makhluk buas itu, mengatakan kepadanya bahwa tidak apa-apa sekarang, bahwa dia tidak perlu berusaha terlalu keras.



"Aku bakal ada di sisi Julis...... sepanjang waktu, sepanjang masa. Julis ngga cocok sama penampilan kaya gitu, tahu? Kalo kamu balik lagi ke Julis yang biasanya, yang konyol, yang bisa diandalin, sama yang lembut.────Aku bakal seneng banget."

 

“Hah?”

 

“Nggak, alam semesta ngga cukup! Ledakan Big Bang aja ngga cukup buat gambarin!”

 

“Uuuh…!”

 

“Suaramu juga imut banget! Aku pengen denger lebih!”

 

“Um… jangan bilang gitu lagi…!”

 

“Jujur, aku nggak bales biar kamu bisa nelpon aku! Maaf ya!”

 

“Yah, itu bagus, tapi…”

 

Saat aku meneriakkan cintaku padanya Reina, adikku Akane masuk ke kamar mandi.

 

“Kakak bodoh, diam. Aku bisa denger dari ruang tamu.”

“Oh, maaf, maaf.”

“…Yah, ini kejadian terus, aku udah biasa.”

 

“Hei, Yuu-kun, aku denger suara cewek, siapa itu? Apa kamu bareng sama cewek lain?”

 

Reina sepertinya telah mendengar suara Akane dan bertanya lagi dengan suara yang agak dingin.

 

“Barengan jam segini? Tanpa aku?”

 

“Itu adekku, Akane, Reina. Kamu udah ketemu sama dia beberapa kali, kan?”

Our fanpage
Aku Suka Web Novel - tresnokoe[dot]xyz - Web Novel Translation

 

“…Akane? Apa bener? Apa kamu bersumpah demi Dewa?”

 

“Dewi bagiku itu Reina, jadi aku bersumpah pada Reina kalo itu beneran.”

 

“Uuuh…!”

 

“…Dasar kakak bodoh, keluar sana dari kamar mandi.”

“Yaa, maaf deh.”

 

Bahkan setelah Akane menyuruhku keluar dari kamar mandi, panggilan telepon masih berlangsung.

 

“Tapi kalo kamu cuma sama Akane, apa kamu mandi bareng? Aku masih pacarmu, dan aku malahan belum pernah mandi bareng sama Yuu-kun…!”

 

“Nggak, kami tidak mandi bareng! Kami udah nggak pernah dari aku kelas enam dan Akane kelas lima!”

“Kakak bodoh! Ngga usah ngomongin hal-hal tidak perlu!”

 

Rupanya dia mendengar, karena aku bisa mendengar teriakan Akane dari kamar mandi.

 

“Apa kamu yakin? Apa kamu yakin kalo dia beneran ngga ada di sana?”

 

“Ya, aku janji ngga bakalan terus nafsu sama dia kayak yang di kartun erotis (laqnath) itu!”

“Aku bilang ngga usah omongin hal-hal yang nggak perlu!”

 

Aku mendengar teriakan Akane lagi.

 

“Ya, ya, aku ngerti. Tapi kamu yang pas umur dua belas tahun…! Aku bakalan mimisan dari cuman bayangin mandi sama Yuu-kun mungil itu…!

 

“Yuk liat beberapa foto-fotoku pas umurku segitu bareng-bareng.”

 

“Ya, ayok! Aku seneng banget…!”

 

Suara Reina menjadi ceria dan sangat lucu.

 

“Aku bakal balik lagi besok pas sekolah.”

 

“Aku bakalan mati kesepian pas aku mikir kalo aku nggak bakal bisa denger suara Yuu-kun lagi sepuluh jam tiga puluh dua menit ke depan.”

 

“Yang sabar ya, Reina. Kita bakalan ngobrol banyak besok.”

 

“Oke deh… Sampai jumpa, Yuu-kun. Sampai jumpa sekitar sepuluh jam lagi, ya.”

 

***

 


 

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *